
ZonaAutomotif.com - Monosodium glutamate atau MSG adalah salah satu bahan tambahan makanan yang paling kontroversial di dunia. Bagi sebagian orang, MSG dipandang sebagai “racun modern” yang harus dihindari karena dianggap memicu berbagai penyakit seperti sakit kepala, kanker, hingga obesitas. Namun, di sisi lain, banyak penelitian ilmiah yang menyebutkan bahwa bahaya MSG hanyalah mitos yang diperbesar.
Lalu, apa sebenarnya MSG itu? Apakah MSG benar-benar berbahaya, atau semua ini hanyalah hoaks besar yang sudah tertanam di benak masyarakat? Mari kita kupas tuntas sejarah, fungsi, serta pro-kontra di balik bahan penyedap rasa ini.
Apa Itu MSG?
MSG atau monosodium glutamate adalah garam natrium dari asam
glutamat, salah satu asam amino non-esensial yang secara alami ada di tubuh
manusia dan berbagai makanan seperti tomat, keju, dan jamur. MSG digunakan
untuk meningkatkan cita rasa gurih atau umami pada makanan.
Secara teknis, MSG pertama kali diisolasi pada tahun 1908 oleh ilmuwan Jepang bernama Kikunae Ikeda. Ia menemukan bahwa rumput laut kombu menghasilkan rasa gurih yang berbeda dari rasa dasar lain (manis, asam, asin, pahit). Ikeda kemudian mengekstrak asam glutamat dari kombu, menambahkan natrium untuk menstabilkannya, dan lahirlah MSG sebagai penyedap rasa modern.
Sejarah Kontroversi MSG
Kontroversi mengenai bahaya MSG bermula
pada tahun 1969 ketika sebuah surat dikirim ke The New England Journal
of Medicine. Dalam surat tersebut, seorang dokter bernama Robert Ho Man
Kwok mengaku mengalami gejala seperti sakit kepala, pusing, dan rasa lemas
setiap kali makan di restoran Cina. Gejala ini kemudian disebut sebagai “Chinese
Restaurant Syndrome” (CRS).
Sejak saat itu, MSG mendapatkan reputasi buruk dan menjadi
bahan pembicaraan hangat di seluruh dunia. Media massa memperparah kekhawatiran
masyarakat, dan berbagai produk mulai mencantumkan label “No MSG” untuk menarik
konsumen.
Namun, apakah benar MSG pantas dicap sebagai bahan yang berbahaya?
Bahaya MSG: Mitos atau Fakta?
1. MSG Menyebabkan Sakit Kepala?
Penelitian modern menunjukkan bahwa tidak ada bukti kuat
yang mendukung klaim ini. Menurut FDA (Food and Drug Administration) Amerika
Serikat, MSG dianggap aman untuk dikonsumsi dalam jumlah
wajar. Beberapa orang yang sangat sensitif mungkin mengalami gejala ringan
seperti sakit kepala atau mual setelah mengonsumsi MSG dosis tinggi (>3 gram
dalam sekali makan), tetapi hal ini sangat jarang.
2. MSG dan Kanker
Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa MSG menyebabkan
kanker. MSG hanyalah bentuk lain dari asam glutamat yang juga ada secara alami
di banyak makanan sehat. WHO (World Health Organization) dan FAO (Food and
Agriculture Organization) memasukkan MSG ke dalam kategori Generally
Recognized As Safe (GRAS).
3. MSG Menyebabkan Obesitas
MSG memang sering dikaitkan dengan makanan ultra-proses yang tinggi lemak, garam, dan gula, seperti makanan cepat saji. Namun, obesitas lebih disebabkan oleh pola makan keseluruhan dan gaya hidup, bukan MSG itu sendiri.
Dampak Konsumsi MSG Bagi Tubuh
Meskipun sebagian besar penelitian menyatakan MSG aman,
konsumsi berlebihan tetap tidak dianjurkan — bukan karena MSG itu sendiri
berbahaya, tetapi karena makanan yang banyak mengandung MSG seringkali juga
tinggi garam dan rendah gizi. Berikut ini dampak yang mungkin terjadi:
- Sensitivitas
MSG: Sebagian kecil orang mungkin mengalami gejala ringan seperti
pusing, mual, atau kesemutan setelah mengonsumsi MSG dalam jumlah besar.
- Kelebihan Natrium: MSG mengandung natrium, sehingga bisa berkontribusi pada peningkatan tekanan darah jika dikonsumsi berlebihan, meskipun kandungan natrium dalam MSG lebih rendah dibandingkan garam dapur.
Makanan Alami yang Mengandung Glutamat
Menariknya, banyak makanan sehat alami yang juga mengandung
asam glutamat bebas, dan tubuh kita tidak membedakan antara glutamat dari MSG
atau dari makanan alami. Berikut beberapa contoh:
- Tomat
matang
- Keju
parmesan
- Rumput
laut (kombu, nori)
- Kedelai
fermentasi (miso, kecap asin)
- Daging
sapi dan ayam
Artinya, jika kita menganggap MSG berbahaya, maka makanan alami ini pun seharusnya dihindari — padahal kita tahu tidak demikian.
Fakta Menarik Tentang MSG
✅ MSG memiliki 1/3
kandungan natrium lebih rendah dibandingkan garam meja. Menggantikan
sebagian garam dengan MSG justru bisa membantu menurunkan total asupan natrium.
✅ Orang Asia Timur rata-rata
mengonsumsi lebih banyak MSG daripada orang Barat, tetapi memiliki angka
penyakit jantung dan obesitas yang lebih rendah — menandakan faktor gaya hidup
lebih penting daripada sekadar MSG.
✅ Tubuh manusia secara alami memproduksi glutamat untuk fungsi otak dan metabolisme.
Mengapa MSG Masih Ditakuti?
- Efek
“Labeling”
Produk dengan label “Tanpa MSG” memberi kesan bahwa MSG harus dihindari, meskipun tidak ada bukti bahaya nyata. - Kaitan
dengan Makanan Cepat Saji
MSG sering digunakan dalam makanan olahan yang memang tidak sehat, sehingga ia “ikut disalahkan.” - Kurangnya
Edukasi Publik
Sebagian besar orang tidak mengetahui perbedaan antara glutamat alami dan MSG sintetis.
Apakah Bahaya MSG Benar-Benar Hoaks?
Melihat bukti ilmiah hingga saat ini, bahaya MSG tampaknya
lebih banyak bersumber dari mitos dan kesalahpahaman daripada fakta. MSG aman
dikonsumsi dalam jumlah normal, tetapi seperti semua bahan tambahan makanan,
penggunaannya harus bijak.
Konsumsi makanan segar dan minim olahan tetap menjadi kunci pola makan sehat, bukan semata-mata menghindari MSG.
Tips Aman Mengonsumsi MSG
- Gunakan MSG secukupnya sebagai pengganti garam untuk
mengurangi total natrium.
- Kombinasikan dengan bumbu alami seperti bawang putih, jahe, atau
rempah-rempah untuk memperkaya rasa.
- Batasi makanan ultra-proses yang mengandung MSG tinggi seperti keripik,
nugget, dan mi instan.
- Perhatikan sensitivitas tubuh. Jika merasa tidak nyaman setelah konsumsi MSG,
kurangi penggunaannya.
Kesimpulan: MSG, Aman Jika Bijak
Bahaya MSG lebih merupakan hasil dari stigma
historis dan kesalahpahaman daripada ancaman nyata. Sejumlah besar penelitian
dan badan kesehatan dunia menyatakan MSG aman dikonsumsi, bahkan bisa menjadi
alternatif pengganti garam untuk mengurangi risiko hipertensi.
Namun, seperti semua hal dalam hidup, kuncinya adalah moderasi. Jangan terlalu takut dengan MSG, tetapi fokuslah pada kualitas pola makan secara keseluruhan: perbanyak sayuran, buah, protein sehat, dan kurangi makanan ultra-proses.
إرسال تعليق